Ketika bulan Ramadan tiba, destinasi Islami banyak dilirik para
wisatawan, baik yang ikut beribadah puasa maupun tidak. Nah, sebagai
bentuk apresiasi dan dalam rangka menyambut bulan Ramadan, Ask-Holiday mau
mengajak travelers menengok keindahan dan keunikan sejumlah destinasi
yang masih kental dengan budaya dan norma Islam. Selain untuk menambah
wawasan, siapa tahu kamu pun terinspirasi untuk mengunjungi
tempat-tempat itu.
Kali ini, Ask-Holiday akan membahas salah satu provinsi yang terbilang
istimewa di Indonesia: Nanggroe Aceh Darussalam. Inilah provinsi
Indonesia yang menegakkan peraturan berdasarkan syariat Islam untuk
warganya. Bukan hal yang aneh memang, karena menurut sejarah, Aceh
disebut-sebut sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia.
Tapi, meski menyandang status sebagai negara syariat Islam, kamu
tidak perlu gentar merencanakan perjalanan ke Aceh. Persiapan yang harus
kamu lakukan tidak terlalu rumit kok. Selain itu, traveling ke Aceh
tentunya tidak akan rugi karena provinsi ini punya banyak sekali obyek
wisata menarik dan menawarkan pemandangan indah.
Kalau kamu berencana mengunjungi Aceh, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah gaya berpakaian kamu, terutama bagi perempuan.
Walaupun turis sebenarnya tidak diwajibkan mengenakan jilbab, tapi
usahakan agar kamu berpakaian sopan dan tertutup sebagai bentuk
penghormatan terhadap norma setempat. Supaya aman, kamu bisa membawa
kain kerudung untuk dipakai ketika mengunjungi obyek-obyek wisata
religius.
Sejumlah maskapai nasional memiliki rute ke Aceh, baik langsung
(direct) ataupun yang memerlukan transit. Perjalanan langsung menuju
Aceh membutuhkan waktu sekitar 2 jam 40 menit. Kalau kamu malas
berlama-lama di perjalanan, lebih baik mengambil waktu penerbangan
paling pagi. Selain menghindari delay, penerbangan pagi biasanya
bersifat langsung tanpa transit.
Kalau kamu punya banyak waktu untuk liburan dan ingin menikmati
perjalanan, kamu bisa menggunakan bus antar provinsi atau kapal laut
untuk menuju Aceh. Pilihan transportasi ini tersedia tidak hanya di
Sumatera lho, di Pulau Jawa maupun Bali pun ada yang menawarkan
transportasi darat dan laut ke Tanah Rencong.
Banda Aceh menjadi gerbang utama turis ke provinsi Aceh. Di sini,
kamu akan sulit menemukan jasa taksi yang menggunakan argo. Tapi, bukan
berarti transportasi menjadi hal yang sulit di Aceh. Kamu bisa memilih
dua moda transportasi yang populer di kalangan warga lokal, yaitu
labi-labi (semacam angkot) atau becak bermotor. Supaya bisa lebih
menikmati pemandangan Banda Aceh, becak bermotor adalah pilihan
transportasi terbaik yang bisa kamu pilih, meskipun harganya tentu lebih
mahal ketimbang labi-labi.
Sementara, untuk penginapan, Aceh juga menawarkan banyak pilihan akomodasi sesuai kantong kamu.
Selama di Banda Aceh, banyak sekali obyek wisata menarik yang bisa kamu kunjungi. Ini dia beberapa diantaranya:
Masjid Raja Baiturrahman
Rasanya kunjungan ke Aceh tidak afdol kalau kamu belum mengunjungi
masjid kebanggaan warga Aceh ini. Sebagai salah satu masjid terbesar di
Asia Tenggara, Masjid Baiturrahman juga menjadi saksi bisu tragedi
tsunami tahun 2004 lalu. Pasalnya, masjid ini tetap berdiri kokoh
meskipun seluruh daratan Aceh dihantam air bah yang menewaskan ratusan
ribu orang.
Taman Putroe Phang (Putri Pahang)
Kalau India punya Taj Mahal, Aceh punya Taman Putroe Phang. Taman
indah ini dibangun Sultan Iskandar Muda untuk istrinya yang merupakan
putri Kerajaan Pahang di Malaysia pada tahun 1600-an silam. Terletak di
pusat kota Banda Aceh, Taman Putroe Phang kerap ramai dikunjungi warga
setempat saat sore hari untuk menikmati keindahan dan ketenangan suasana
taman.
Kerkoff – Peucut
Konon, Kerkoff-Peucut adalah taman pemakaman Belanda terbesar yang
berada di luar negara Belanda. Ini merupakan taman pemakaman tentara
Belanda yang tewas di Perang Aceh. Kondisinya sendiri masih sangat
terawat, jadi kamu yang senang dengan fotografi bisa menghabiskan waktu
mencari obyek foto di tempat ini.
Museum Tsunami
Bangunan yang sekilas berbentuk kapal ini adalah karya Ridwan Kamil
untuk mengingat tragedi tsunami 2004 yang menelan banyak korban jiwa. Di
dalamnya kamu akan menemukan dinding kaca yang dialiri air sehingga
pengunjung seolah di bawa masuk ke dalam gelombang tsunami. Ada banyak
ruangan yang bisa kamu kunjungi di sini, termasuk Memorial Hall dan
Lorong Kebingungan yang akan membuat hati kamu terenyuh.
Selain Banda Aceh, destinasi wisata yang juga kian populer di Aceh
adalah Pulau Weh yang merupakan pulau paling barat Indonesia. Deretan
pantai bersih dan air lautnya yang masih jernih serta pemandangan alam
indah di sekitarnya menjadikan Pulau Weh obyek wisata yang sangat layak
dikunjungi. Perjalanan ke Pulau Weh dari kota Banda Aceh membutuhkan
waktu kira-kira 2 jam.
Iboih ( Sabang )
Sabang sebagai kota terbesar di pulau ini juga memiliki banyak obyek
wisata menarik mengingat masih banyaknya bangunan gedung kolonial
peninggalan Belanda. Tapi, destinasi utama Pulau Weh jelas adalah
pantai-pantainya. Salah satu pantai primadona Pulau Weh bisa kamu
temukan di Pulau Rubiah. Kamu bisa mencapai pulau ini dengan menyewa
kapal dari Pantai Iboih dan membutuhkan waktu perjalanan kira-kira 15
menit. Pulau Weh memiliki taman bawah air di sekitaran pulau yang
merupakan rumah bagi ikan-ikan hias dan beberapa jenis koral.
Untuk menutup perjalanan, kamu bisa mendatangi pemandian air panas
Keuneukai di sebelah selatan Pulau Weh. Air panas pemandian ini berasal
dari gunung berapi yang terletak di tengah Pulau Weh. Selain bisa
melemaskan otot-otot tubuh yang lelah, kamu juga akan disuguhi
pemandangan indah lepas pantai.
Minggu, 06 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar